15 Oktober, Ada Resistancoustic di Rumoh Budaya Banda Aceh

Emperom – Komunitas Kanot Bu akan menggelar acara panggung musik Minggu, 15 Oktober 2017 nanti, di Rumoh Budaya, Banda Aceh. Pertunjukan musik ini diberi tajuk Resistancoustic. Sebagai upaya komunitas untuk menghadirkan pagelaran musik yang tidak hanya mengedepankan fungsi hiburan semata. Tapi sebagai panggung yang menyuarakan masalah-masalah sosial sekitar.

“Panggung-panggung musik yang membawa tema khusus, misalnya tema-tema sosial sudah agak jarang terdengar sekarang. Itu sebabnya kami menginisiasi acara Resistancoustic ini,” ujar Zulham Yusuf, koordinator acara.

Menurut Zulham Yusuf, sebagaimana tajuknya panggung musik ini nantinya akan diisi oleh beberapa musisi muda Banda Aceh yang kerap berkarya di Komunitas Kanot Bu. Para musisi tersebut akan menyanyikan lagu-lagu garapan mereka, yang notabene liriknya bertema isu-isu sosial Aceh sekarang.

Para musisi muda yang dimaksud ada Zulfan Amroe, Fuadi Keulayu, Iqbal Ubit, dan Bing Agus Fernanda. Di samping ada pula beberapa musisi muda lain seperti Rial. Nama terakhir adalah vokalis band Amoeba. Ia akan membawakan lagu Hutan Wakaf hasil garapannya bersama Fuadi Keulayu setelah mengikuti diskusi lepas di Ruang Studi Jama’ah (RSJ) Komunitas Kanot Bu medio Agustus lalu.

Lebih lanjut Zulham mengatakan acara Resistancoustic punya benang merah dengan diskusi rutin Komunitas Kanot, yaitu Terassore.

“Dua tahunan terakhir Terassore digelar secara berkala di Komunitas Kanot Bu, dan itu telah menghasilkan berbagai wacana berkesenian bagi anak muda di Aceh. Saat itu Terassore pertama mengangkat musik sebagai tema diskusinya, dan Resistancoustic menjadi semacam aksi dari wacana-wacana yang lahir darinya.”

Jika dua tahunan terakhir, kata Zulham, Komunitas Kanot Bu menggelar Terassore secara berkala, kali ini terassoreaksi dengan tajuk Resistancoustic tadi digelar untuk pertama sekali. “Hanya saja kita belum bisa memastikan apakah kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkala atau tidak,” sambungnya lagi.[]