- Menuju Laut yang Berkah dan TerjagaKetika orang-orang pesisir hendak turun melaut, kita di darat mungkin masih di kantor merumuskan perencanaan untuk memberdayakan nelayan. Kita berjibaku dengan data dan fakta sekaligus debat ringan untuk menghasilkan program solutif dan tepat sasaran. Tantangan ini terkadang sama berisikonya dengan menantang arus laut yang sedang bergemuruh hebat. Kita, para konsumen hasil laut, agaknya mampu menjabarkan… Lanjutkan membaca Menuju Laut yang Berkah dan Terjaga
- Fuady: “Dari Biawak ke Ceurapee!”“Bahwa menjadi biawak adalah sama halnya berdamai dan menerima seikhlas-ikhlasnya dengan apa yang telah Tuhan karuniai pada binatang melata itu: klo!” Itu kata Fuady pada acara sebagaimana terjelaskan dengan baik di poster berikut. Fuady adalah pencipta, pemain musik dan penyanyi. Lagu-lagunya telah banyak beredar dalam bentuk MP3 atau direkam seadanya dengan video amatir. Lagunya bernafaskan… Lanjutkan membaca Fuady: “Dari Biawak ke Ceurapee!”
- Hari Raya KematianSemenjak Timur terkesima dengan apa yang telah dicapai Barat. Menjadikan Barat sebagai guru. Kiblat kehidupan. Mazhab dalam peradaban. Maka semua nilai di Timur ditimbang dengan menggunakan standar Barat. Jika ia unik menurut perspektif Barat. Maka uniklah dia. Jika hebat menurut Barat maka hebatlah ia. Seperti tradisi Dia De Los Muertos yang dianggap unik itu. Oleh Miswar… Lanjutkan membaca Hari Raya Kematian
- Bicara Konflik Melalui Produk SeniKomunitas Kanot Bu pernah menjadi salah satu komunitas peserta Piasan Seni, satu event seni yang diselenggarakan Pemerintah Kota Banda Aceh. Sejak pertama kegiatan ini diselenggarakan, tahun 2012, Komunitas Kanot Bu selalu mendapat kesempatan mengisi salah satu stand dengan berbagai karya-karya yang pernah diproduksi orang-orang di komunitas. Pada Agustus 2014, ketika Piasan Seni terselenggara untuk ketiga… Lanjutkan membaca Bicara Konflik Melalui Produk Seni
- Pengantar Buku Judul di BelakangSMP dulu, saya sering mendengar kata urbanisasi, transmigrasi dan imigrasi. Dari tiga kata di atas, paling akrab bagi saya dan kawan-kawan di Aceh adalah transmigrasi. Terutama saat rezim penguasa Orde Baru menggalakkan program memindahkan orang dari pulau Jawa ke pedalaman Aceh. Politik transmigrasi Soeharto berjalan lancar bahkan bukan hanya di Aceh. Semua pulau nusantara nyaris… Lanjutkan membaca Pengantar Buku Judul di Belakang
- Ragam Atribut Acara Resistancoustic Pada Oktober Tahun LaluDi antara sekian macam acara yang pernah digagas oleh Komunitas Kanot Bu, acara live musik bertajuk Resistancoustic adalah salah satu acara yang paling banyak menghabiskan kelengkapan iklan. Ada beragam model poster acara yang dibikin dan sampai acara berakhir, poster-poster tersebut cukup menyedot perhatian. Setidaknya itu yang pernah disampaikan oleh beberapa pemerhati poster di Banda Aceh.… Lanjutkan membaca Ragam Atribut Acara Resistancoustic Pada Oktober Tahun Lalu
- Belajar Sinematografi di Komunitas Kanot Bu14 Maret lalu Komunitas Kanot Bu kedatangan belasan muda-mudi pelaku film dokumenter. Mereka adalah para pelajar yang naskah filmnya terjaring oleh pihak penyelenggara lomba film dokumenter, ICAIOS, satu lembaga penelitian di Banda Aceh. Tema program kegiatan yang diangkat berupa, “Pencegahan Paham Radikalisme dan Ekstrimisme Melalui Sinematografi”. Kehadiran para pelaku film dokumenter tingkat pelajar ini di… Lanjutkan membaca Belajar Sinematografi di Komunitas Kanot Bu
- Telah Sampai Dengan Selamat Sentosa Buku Menelisik Penghidupan Petani CengkehSetelah sejenak memasuki masa keemasan pertanian cengkeh di akhir 1970 dan awal 1980-an, akses para pemilik kebun cengkeh ke lahan tertutup akibat konflik bersenjata berkepanjangan antara gerilyawan GAM melawan TNI. Perang tersebut menyebabkan mereka tidak bisa mengakses lahan-lahan kebun cengkeh mereka sendiri yang umumnya terletak jauh di luar pusat pemukiman, termasuk dalam kawasan hutan di lereng-lereng gunung dan punggung-punggung bukit. Pemberlakuan Daerah Operasi Militer (DOM) pada masa perang saudara itu memutus semua jalur akses pemilik kebun ke kebun-kebun mereka. Akibatnya, selama puluhan tahun, tanaman cengkeh di kebun-kebun tersebut menjadi tak terurus, bahkan sebagian besarnya rusak dan mati. ~ Fawaz, dkk., (2017), Menelisik Penghidupan Petani Cengkeh; Kaji Kasus Lima Provinsi. Yogyakarta: KNPK, hal. 142-143.
- Bagaimana Kami Mengisi DamaiKurun waktu lebih kurang 30 tahun, perang telah meluluhlantakkan segala hal. Tsunami datang menggenapi segala keganjilan-keganjilan akibat perang. Lalu, atas nama kemanusiaan—memang sudah seharusnya, damai meng-ada dibarengi mengucurnya triliunan dana bantuan, hingga: ada satu masa ketika Aceh terlibat dalam euforia mudahnya mendapatkan uang. Seorang sekuriti kantor swasta bergaji Rp4 – Rp5 juta perbulan dan orang-orang… Lanjutkan membaca Bagaimana Kami Mengisi Damai
- 15 Oktober, Ada Resistancoustic di Rumoh Budaya Banda AcehEmperom – Komunitas Kanot Bu akan menggelar acara panggung musik Minggu, 15 Oktober 2017 nanti, di Rumoh Budaya, Banda Aceh. Pertunjukan musik ini diberi tajuk Resistancoustic. Sebagai upaya komunitas untuk menghadirkan pagelaran musik yang tidak hanya mengedepankan fungsi hiburan semata. Tapi sebagai panggung yang menyuarakan masalah-masalah sosial sekitar. “Panggung-panggung musik yang membawa tema khusus, misalnya tema-tema… Lanjutkan membaca 15 Oktober, Ada Resistancoustic di Rumoh Budaya Banda Aceh
- Pelangi yang Tak Bosan Diputar Berulang-ulangOleh Zulham Yusuf/medium.com Lagu ini berjudul Uleue Raja Timoh. Secara harfiah dalam bahasa Indonesia berarti naga telah muncul. Uleu raja timoh sebenarnya frasa dalam bahasa Aceh untuk menyebut pelangi. Fenomena alam banyak warna itu, yang biasanya mejeng di dinding langit setelah hujan reda. Dalam cerita-cerita orang tua kepada anaknya itu adalah wujud naga yang sangat besar… Lanjutkan membaca Pelangi yang Tak Bosan Diputar Berulang-ulang
- Cet Langet Si Penolak Jawai Terbang Ke Ambon September NantiOleh Khalis Surry/kba.one BANDA ACEH – Bagaimana caranya mengingatkan orang Aceh akan kelamnya masa-masa konflik? Atau mengkritik negara yang pada suatu ketika telah zalim kepada rakyatnya? Idrus Bin Harun punya caranya: lewat kuas dan cat. Tak hanya dua benda itu, satu lagi adalah dinding atau bisa juga kanvas. Dinding, kuas dan cat menjadi semacam “benda suci”… Lanjutkan membaca Cet Langet Si Penolak Jawai Terbang Ke Ambon September Nanti
- Buku Puisi 5,6 SR Luka Pidie JayaOleh Edi Miswar Mustafa* Kebetulan dua buku berada di bagasi motor saya. Buku pertama, antologi puisi “5,6 SR Luka Pidie Jaya”. Buku kedua novel Arafat Nur “Tempat Paling Sunyi”. Keduanya saya keluarkan dari bagasi selepas shalat ashar di meunasah. Kemudian dengan dua buku tersebut di tangan, saya kembali lagi ke meja diskusi warung kopi. Angin sore… Lanjutkan membaca Buku Puisi 5,6 SR Luka Pidie Jaya
- Seniman Jepang Bakal Hadir Di TerasSoreBagaimana seni bicara kebencanaan dalam perspektif seniman terutama di Jepang.
- Daisuke Takeya: Seni Adalah Pelindung Sekaligus Sarung Tangan Paling Bagus Bagi SenimanBanda Aceh – Selasa (28/02) sore Komunitas Kanot Bu (KKB) kedatangan tamu dari Jepang. Daisuke Takeya. Adalah seniman yang juga kurator Field Trip Project Asia, satu acara pameran rupa yang berlangsung di Museum Tsunami Banda Aceh, 25 Februari hingga 12 Maret 2017. Daisuke bertandang dengan didampingi Fujimoto Jin, Program Coordinator Asia Center Japan Foundation Jakarta, Yoshiya… Lanjutkan membaca Daisuke Takeya: Seni Adalah Pelindung Sekaligus Sarung Tangan Paling Bagus Bagi Seniman
- PolitikakusOleh Edi Miswar Mustafa Dua orang sahabat, saling menerima budi semasa hidup, keduanya berteman sampai ajal menjemput adalah politik yang sukses. Dua sahabat, akhirnya saling tak kenal, padahal usia pertemanan baru seusia tomat, yakinlah itulah tanda bahwa politik yang tidak sukses. Beginilah kira-kira definisi politik menurut saya. Politik mampu memikat semua orang, khususnya yang mengenalmu plus… Lanjutkan membaca Politikakus
- Kelas Anggaran di RSJRSJ. Ruang Studi Jama’ah di Komunitas Kanot Bu adalah usaha mawas diri para orang Bivak Emperom bahwa untuk terus mewaraskan pikiran, asupan informasi yang disampaikan oleh seorang pakar adalah penting. Untuk bertindak, apa pun itu, lebih-lebih ranah kebudayaan dan kesenian yang menjadi titik fokus kerja Komunitas Kanot Bu memerlukan pengetahuan terhadap sesuatu isu secara mendasar.… Lanjutkan membaca Kelas Anggaran di RSJ
- Foto-foto Aksi Peu Kru Seumangat Pidie Jaya Paska GempaPeu Kru Seumangat Pidie Jaya Paska Gempa adalah salah satu aksi kemanusiaan yang digagas Komunitas Kanot Bu, berupa kegiatan trauma healing kepada anak-anak korban gempa di posko-posko pengungsian. Anak-anak diajak melukis bersama di atas media-media yang terdapat di sekitar mereka, baik kain spanduk, puing bangunan, kayu bekas, dan lain sebagainya. Mereka diberikan aneka warna cat dan… Lanjutkan membaca Foto-foto Aksi Peu Kru Seumangat Pidie Jaya Paska Gempa
- Komunitas Kanot Bu Ajak Siswa SMA ‘Bolos Sekolah’BOLOS sekolah yang dilakukan oleh para murid adalah masalah klasik pendidikan. Ia ada sejak sekolah modern itu sendiri ada. Keluar diam-diam dari komplek sekolah demi menghindar pelajaran—yang hingga kini masih terjadi di hampir semua sekolah di Indonesia—memiliki banyak motif. Ada yang bolos gara-gara pernah keunong weng on pinyueng oleh guru. Ada yang bolos karena ada arisan ngerokok Commodore di… Lanjutkan membaca Komunitas Kanot Bu Ajak Siswa SMA ‘Bolos Sekolah’
- Peu Kru Seumangat Pidie JayaDunia anak-anak itu warna-warni. Seperti pelangi. Tapi di Pidie Jaya, pelangi itu berubah jadi hitam-kusam tepat setelah gempa mengguncang pada subuh Rabu, 7 Desember dua pekan lalu. Ini bencana yang memakan banyak korban. 103 orang meninggal dunia. 85 ribu lebih orang mengungsi. Ribuan di antaranya adalah anak-anak. Paska gempa gemerlap imajinasi dunia anak-anak kabur digerus… Lanjutkan membaca Peu Kru Seumangat Pidie Jaya
- Kanot Bu Beri Materi Seni di Anti Corruption Youth Camp 2016Banda Aceh – Komunitas Kanot Bu (KKB). Sebuah komunitas seni yang konsen memproduksi karya berbasis sosial, dipercayakan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk memberi materi tentang seni di perhelatan “Anti Corruption Youth Camp 2016”, yang diadakan oleh KPK di Sabang dari 18 sampai 29 oktober 2016. KKB akan mengisi materi workshop tentang bagaimana karya seni yang dihasilkan… Lanjutkan membaca Kanot Bu Beri Materi Seni di Anti Corruption Youth Camp 2016
- Anak SungaiKarya Deddy Firtana Iman jam tujuh pagi telah tuntas mencuci piring setelah isi perut sempat melumatkan keringat mobil-mobilan tergeletak di bawah jendela kamar melepaskan sebuah maaf sesekali si kecil membawa luka di tangan dan kakinya hanya kunci kamar agar ketenangan tetap hangat kabut dingin tanpa cahaya serta suara petualangan bunda menjadi lirik sakit hati… Lanjutkan membaca Anak Sungai
- KutuKarya Fuady S Keulayu RUMAHKU dengan pasar hanya berjarak tiga ratus meter. Berada di sebelah timur, terpisah dengan sebuah sungai. Ada sebuah jembatan di sana. Tiang-tiang bak paha raksasa yang sudah mengerak tiram, terpacak pada kedalaman sungai. Banyak ikan bermain di ruas-ruas tiang jembatan itu. Jika hari Minggu, entah orang kampung mana saja datang memancing… Lanjutkan membaca Kutu
- Kemendikbud Putar Film di Banda AcehDalam rangka Hari Film Nasional (HFN) ke-66 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Pengembangan Perfilman bekerjasama dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI) melakukan pemutaran film di beberapa wilayah di Indonesia. Roadshow film itu diadakan di lima kota di Indonesia, yaitu Jember, Sumbawa, Balikpapan, Banda Aceh dan Parigi. Untuk Pulau Sumatera, kegiatan diskusi pemutaran film dilaksanakan… Lanjutkan membaca Kemendikbud Putar Film di Banda Aceh
- Majalah XambuySeperti tahun-tahun lewat, ketika musim pilkada (pemilihan kepala daerah) mulai berhembus dan orang-orang mulai latah gegap gempita. Khususnya mereka yang bertekad menghabiskan sisa hidupnya bermain (cari rezeki) di ranah politik, baik menjadi politisi, timses kelas teri maupun kelas tuna, media massa mulai beranak pinak layaknya kecebong di musim hujan. Dan kecebong-kecebong itu, bisa ditebak, tumbuh sebagai… Lanjutkan membaca Majalah Xambuy
- KPK Geledah Komunitas KanotBuDua Orang Staf Spesialis Kampanye Sosial, Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkunjung ke markas Komunitas Kanot Bu, kawasan Bivak Emperom, Kamis (03/03/2016) Dua Spesialis Kampanye Sosial dari KPK tersebut berkunjung ke Kanot Bu dalam rangka mendiskusikan banyak hal tentang kegiatan anak-anak komunitas dalam kampanye pencegahan anti korupsi. Dua orang itu… Lanjutkan membaca KPK Geledah Komunitas KanotBu
- Bhoneka dan GarudaOleh Tepank Fajriman MURAL yang dilukis oleh Idrus bin Harun merupai sisa bangkai ayam yang telah dimakan anjing. Seekor anjing yang memakan ayam akan meninggalkan sisa-sisa berupa kulit dan bulu, ceker, dan kepala dari seekor ayam. Sisa-sisa bangkai itu coba dibentangkan oleh Idrus dan menjadikannya sebagai bagian objek mural.Gambar sisa bangkai ayam menjadi salah satu… Lanjutkan membaca Bhoneka dan Garuda
- Seorang Tua yang Muda Kembali di Wapres Bulungan JakartaOleh Reza Mustafa Ada tiga lagu yang dinyanyikannya malam itu. Tiga lagu yang cukup mengukuhkan Mick Jagger–pesohor musik renta yang dengan Keith Richards, Ronnie Wood, Charlie Watts telah melambungkan nama The Rolling Stones jadi band yang patut dikenang sepanjang masa–sebagai pecundang. Sekalipun hanya akan berlaku untuk malam itu saja. Ia telah renta. Saat dipanggil ke panggung… Lanjutkan membaca Seorang Tua yang Muda Kembali di Wapres Bulungan Jakarta
- Bitjah KongsiOleh Idrus bin Harun Saya masih percaya budaya berkesenian di Aceh terus bergeliat sedemikian rupanya dalam proses penemuan identitas terkini kebudayaan. Semangat seniman terwujud dalam kesadaran untuk berkomunitas dan pengorganisasian diri. Banda Aceh dan kota lain di Aceh terus dipacu untuk mengemukakan diri dalam ungkapan seni. Rupa, sastra, film dan seni tradisi saling berkompetisi untuk… Lanjutkan membaca Bitjah Kongsi
- TerasSore, Seni Rupa, dan Idrus bin HarunDi TerasSore, dua kurator muda bercerita seputar dunia kuratorial. Tulisan ini mencoba merangkumnya meskipun tidak dengan sebuah detail informasi yang utuh. Selain itu, tulisan ini juga mencoba mengetengahkan perjalanan karir melukis Idrus bin Harun. DUDUK di antara dinding-dinding yang dipenuhi mural tentang berbagai isu sosial kekinian di Aceh, di bawah langit kota Banda Aceh, Rabu, (24/6/2015)… Lanjutkan membaca TerasSore, Seni Rupa, dan Idrus bin Harun
- Notulensi Tak Resmi TerasSore PerdanaKamis (11/6/2015) ba’da ashar. Adalah hari di mana Komunitas Kanot Bu, berhajat menggelar sebuah acara. TerasSore namanya. Acara yang melingkup diskusi, ngopi bersama, dan penampilan musik akustik. Direncanakan TerasSore akan dilaksanakan rutin saban bulan. Hari ini acara perdananya digelar dengan tajuk “Musik dan Kepekaan Sosial”. Hadir dalam diskusi ini, vokalis Amroe & Pane Band, Zulfan Amroe sebagai pembicara. Ditandemi… Lanjutkan membaca Notulensi Tak Resmi TerasSore Perdana
- Seni Rupa di Tengah Panggung SandiwaraBersama Komunitas Kanot Bu di Banda Aceh, dua kurator Jakarta Biennale 2015: Asep Topan dan Putra Hidayatullah berdiskusi tentang kapasitas seni dalam membahasakan realita. Komunitas Kanot Bu mengundang dua kurator Jakarta Biennale 2015, Asep Topan dan Putra Hidayatullah, pada 24 Juni lalu untuk mengisi Terassore, program diskusi mereka di Banda Aceh, dengan judul “Rupa Membongkar… Lanjutkan membaca Seni Rupa di Tengah Panggung Sandiwara