Bhoneka dan Garuda

Oleh Tepank Fajriman MURAL yang dilukis oleh Idrus bin Harun merupai sisa bangkai ayam yang telah dimakan anjing. Seekor anjing yang memakan ayam akan meninggalkan sisa-sisa berupa kulit  dan bulu, ceker, dan kepala dari seekor ayam. Sisa-sisa bangkai itu coba dibentangkan oleh Idrus dan menjadikannya sebagai bagian objek mural.Gambar sisa bangkai ayam menjadi salah satu… Lanjutkan membaca Bhoneka dan Garuda

Bitjah Kongsi

Fuady Keulayu saat membawakan hikayat di Pembukaan Jakarta Biennale 2015. | Foto: Zulham Yusuf

Oleh Idrus bin Harun Saya masih percaya budaya berkesenian di Aceh terus bergeliat sedemikian rupanya dalam proses penemuan identitas terkini kebudayaan. Semangat seniman terwujud dalam kesadaran untuk berkomunitas dan pengorganisasian diri. Banda Aceh dan kota lain di Aceh terus dipacu untuk mengemukakan diri dalam ungkapan seni. Rupa, sastra, film dan seni tradisi saling berkompetisi untuk… Lanjutkan membaca Bitjah Kongsi

Seni Rupa di Tengah Panggung Sandiwara

Bersama Komunitas Kanot Bu di Banda Aceh, dua kurator Jakarta Biennale 2015: Asep Topan dan Putra Hidayatullah berdiskusi tentang kapasitas seni dalam membahasakan realita. Komunitas Kanot Bu mengundang dua kurator Jakarta Biennale 2015, Asep Topan dan Putra Hidayatullah, pada 24 Juni lalu untuk mengisi Terassore, program diskusi mereka di Banda Aceh, dengan judul “Rupa Membongkar… Lanjutkan membaca Seni Rupa di Tengah Panggung Sandiwara