Menuju Laut yang Berkah dan Terjaga

Ketika orang-orang pesisir hendak turun melaut, kita di darat mungkin masih di kantor merumuskan perencanaan untuk memberdayakan nelayan. Kita berjibaku dengan data dan fakta sekaligus debat ringan untuk menghasilkan program solutif dan tepat sasaran. Tantangan ini terkadang sama berisikonya dengan menantang arus laut yang sedang bergemuruh hebat.

Kita, para konsumen hasil laut, agaknya mampu menjabarkan masalah hingga ke inti persoalan kelautan. Dari soal destructive fishing, kedaulatan zona tangkap, hingga pemasaran hasil kerja nelayan. Namun pada sisi lain, tak semua pelaut mampu mengisahkan masalah sendiri. Bahkan soal ke mana mereka harus mengadu manakala musim badai tiba dan hasil tangkapan nihil. Sementara, sumber pendapatan satu-satunya hanyalah hamparan laut yang saat didatangi, ikan tak serta merta berlompatan ke dalam boat jikalau tanpa dijaring dan dikail. Apalagi, kehadiran boat dengan perlengkapan pendeteksi ikan, pukat maha besar dan serba modern, meraup semua isi laut dan hanya meninggalkan keuliméh bagi nelayan lokal yang bermodalkan rawai dan jaring semata.

Untuk menghasilkan album kecil ini, kita dan nelayan laksana baling-baling kapal dan kemudi; menggerakkan arah tuju.

Komunitas Kanot Bu berharap lima lagu dalam album ini sepenuhnya mewakili suara nelayan, konsumen ikan, dan otoritas kelautan. Karena, sebelum album ini dihadirkan ke hadapan indera dengar saudara sekalian, kami telah melalui proses panjang bertemu, mengamati, dan mendengar kisah pengalaman penerapan tata adat laot yang telah dijalankan turun temurun. Semua itu kami narasikan ke dalam lirik, lagu dan video klip untuk kita dengar dan hayati bersama, moga-moga jadi bahan renungan yang mempengaruhi cara pandang.

Kiranya album ini dapat diterima sebagai sebuah oleh-oleh dari masyarakat laut yang kami bahasakan menyerupai tutur sehari-hari nelayan tradisional. Dari merekalah penciptaan seni bersumber. Komunitas Kanot Bu dan WCS IP hanyalah perantara komunikasi saja, tak lebih.

Akhirulkalam, doa-doa terbaik selalu dan selamanya kita larungkan dalam samudera rahman, dan rahim-Nya agar berkekalan dilimpahi laut yang berkah dan terjaga.

Jalesveva jayamahe!

Salam hangat
Komunitas Kanot Bu